Cinta Itu Bukan Bagaimana Kita Berusaha Memilikinya Namun Sekuat Apa Kita Menjaganya



Terkadang masih ada beberapa diantara kita yang memiliki pemikiran bahwa mencintai seseorang adalah bagaimana kita berusaha berjuang untuk bisa memiliki dia seutuhnya dan sudah, itu saja. Mereka tidak berpikir panjang tentang bagaimana nanti ketika mereka sudah menjalin hubungan, bagaimana mereka akan menghadapi permasalahan yang ada bersama-sama dan banyak lagi yang mungkin tak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Iya, sejatinya cinta itu bukan bagaimana kita bisa memilikinya melainkan sejauh apa, sekuat apa hati dan rasa ini bisa bertahan dan menjaga rasa ini agar bertahan tetap pada tempatnya. Itulah yang terkadang bagaimana membuat sebagian diantara kita yang hanya bisa menjalin hubungan secara sebentar saja bukan dalam waktu yang lama. Mereka tak pernah serius memikirkan kesamaan tujuan dan visi mereka untuk saling membahagiakan kelak ketika sudah terikat dalam ikatan cinta. Ya ketika kita hanya berfokus pada keadaan berlomba mendapatkan hatinya maka seolah kita memperjuangkan cinta itu hanya sebagai sebuah piala atas kejuaraan bukannya bagaimana hati ini akhirnya menemukan peraduan untuk saling membahagiakan. Kita perlu membuka pandangan kita lebih luas lagi akan bagaimana kita bisa bersama-sama saling melengkapi dan membangun pribadi menjadi lebih baik agar kelak kita bisa menjadi pasangan yang cocok saat di sandingan pada mahligai pernikahan. Bukannya malah berlomba mendapatkan seseorang lalu begitu saja ditinggalkan. 

Iya, sekali lagi bahwa cinta itu bukan bagaimana kita berlomba dalam mendapatkannya melainkan sejauh mana kita berjuang untuk bisa menjaganya dan bertahan pada ruang yang sama. Karena memulai cinta sejati tak semudah dan sebercanda itu. Kita harus benar mengenali pasangan kita, apakah dia bersedia mendampingi kita atau tidak, apakah mereka bersedia melengkapi ketidaksempurnaan kita, dan masih banyak yang lainnya hingga kita benar-benar siap memulai semua langkah itu sebagai awal dari kisah kita yang baru. Saling melengkapi dan mendewasakan diri akan menjadikan hubungan ini lebih bisa dimaknai sebagai penyatuan dua hati yang benar saling mencintai. Bukan yang hanya datang untuk singgah lantas pergi. Jadi mulai hilangkanlah pemikiran bahwa mendapatkan hati seseorang itu adalah sebuah kompetisi, melainkan sejauh mana kita bersiap untuk melangkah bersama saling membahagiakan dan mencintai. Jangan sampai kita baru mengerti arti memiliki saat cinta kita yang serius memperjuangkan itu meninggalkan lantas pergi karena kita yang tak menyadari kekurangan diri. 

Dari sekarang, kita bukanlah anak-anak lagi yang sibuk mencari mainan dan berkompetisi mendapatkan tempat dalam hati. Kita bukan lagi sekumpulan anak yang tak tahu artinya memiliki. Melainkan kita adalah setiap pribadi yang mengerti, bagaimana arti memperjuangkan untuk bisa bahagia dalam mencintai. Semuanya tak semudah sesuai dengan yang kita bayangkan memang, namun bukan berarti juga kita menyerah sebelum memperjuangkan. Iya, selama kita berusaha serius dalam memperjuangkan dan ada ketulusan untuk mempertahankan, maka selama itu juga cinta akan mendapatkan tempat yang tepat untuk bisa berbahagia. Jangan ragu bertahan bila memang cinta itu pantas untuk kita perjuangkan.
vebma.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar